Rabu, 18 Januari 2017

PENGERTIAN






FARMAKOGNOSI


Jadi farmakognosi berarti pengetahuan tentang obat, di Indonesia farmakognosi dikhususkan ilmu yang mempelajari tentang obat dari bahan nabati, hewani dan mineral.Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika.
Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia sintesa, sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang diuraikan dalam definisi Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk praktikum Farmakognosi hanya meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptis yang seharusnya juga mencakup indentifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang terkandung dalam simplisia dan bila perlu penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa. Sebagai contoh Chloramphenicol dapat dibuat secara sintesa total, yang sebelumnya hanya dapat diperoleh dari biakkan cendawan Streptomyces venezuela.
Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa tumbuhan, hewan dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan menentukan sistematikanya, maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika bahan alam yang berkhasiat obat ini dikoleksi, dikeringkan, diolah, diawetkan dan disimpan, akan diperoleh bahan yang siap pakai atau yang disebut dengan simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakognosi.

Beberapa istilah dalam pelajaran farmakognosi antara lain:

1.  Simplisia, adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat
yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
2.     Simplisia Nabati, adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
3.     Eksudat Tanaman, adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
4.     Simplisia Hewani, adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
5.     Simplisia Mineral, adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum diolah atau dioleh dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
6.     Alkaloida, adalah suatu basa organik yang mengandung unsur Nitrogen (N) pada umumnya berasal dari tanaman, yang mempunyai efek fisiologis kuat /keras terhadap manusia.
7.     Glikosida, adalah suatu zat yang oleh enzim tertentu akan terurai menjadi satu macam gula serta satu atau lebih bukan zat gula. Contohnya amigdalin, oleh enzim emulsin akan terurai menjadi glukosa + benzaldehida + asam sianida.
8.     Enzim, adalah suatu biokatalisator yaitu senyawa atau zat yang berfungsi mempercepat  reaksi biokimia / metabolisme dalam tubuh organisme.
9.     Vitamin, adalah suatu zat yang dalam jumlah sedikit sekali diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk metabolisme tubuh. Tubuh manusia sendiri tidak dapat memproduksi vitamin.
10. Hormon, adalah suatu zat yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang mampengaruhi faal,tubuh dan mempengaruhi besar bentuk tubuh.
11. Pemerian, adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa, warna simplisia, jadi merupakan informasi yang diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati yang berupa bagian tanaman (kulit, daun, akar, dan sebagainya)



SIMPLISIA





SIMPLISIA DARI HEWAN


1.   Adeps Lanae
2.   Adeps Suillus
3.   Cera Alba
4.   Cera Flava
5.   Cetaceum
6.   Gelatinum
7.   Mel Depuratum
8.   Thyroidum


1.ADEPS LANAE

Nama Sinonim
:
Lemak bulu domba anhydrous lanolin, Wool FAT, Lemak bulu
Nama hewan
:
Ovis Aries (L.)
Keluarga
:
Bovidae
Zat berkhasiat Utama/Isi
:
Ester-ester lemak dengan kolesterol, oksikolesterol, gamma-lanosterol, lano-sterol dihidrolanosterol dan agnosterol.
Adapun asam lemaknya adalah asam palmitat, asam miristinat, asam lano-palmitat, asam lanoserat, asam serotat dan asam karnaubat, alkohol-alkohol, setil -alkohol dan karnaubiealkohol.
Penggunaan
:
Sebagai salep, sabun, pasta, pil dan serbuk.



Sediaan
:
-     Aethylis Aminobenzoatis Tannini Unguentum (Form. Nas).
-     Bacitracini Neomycini Polymyxini unguentum (Form. Nas).
-     Chloramphenicoli unguentum  (Form. Nas).
-     Gamexani cremor (Form. Nas).
-     Hydrocortini unguentum (Form. Nas).
-     Ichtammoli unguentum (Form. Nas).
-     Methylis Salysilatis unguentum (Form. Nas).
-     Tetracyclini Hydrocloridi unguentum (Form. Nas).
Pemerian
:
Zat serupa lamak, liat, likat warna kuning muda atau kuning pucat, agak tembus cahaya bau lemah dan khas.
Bagian yang diambil
:
Lemak yang dimurnikan dari bulu domba.
Pembuatan
:
Pada bulu domba terdapat 10-50 % lemak yang merupakan selaput luar bulu tersebut. Air sabun bekas pencuci bulu mengandung lemak tersebut. Pada air cucian ditambah asam sulfat dan magma berlemak yang terpisah diambil, magma diperas panas-panas untuk memisahkan kotoran-kotoran.
Lemak yang diperoleh dimurnikan lagi, jika masih berisi asam lemak bebas.
Lemak bulu domba dapat pula diperoleh langsung yaitu secara disari dengan pelarut organik.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya atau ditempat sejuk.

2.  ADEPS SUILLUS

Nama sinonim
:
Lemak babi, Lard.
Nama hewan asal
:
Sus scrofa (L.)
Keluarga
:
Suidae
Penggunaan
:
Bahan salap, emplastrum
Sediaan
:
Emplastrum Plumbi Oxydi.
Pemerian
:
Lemak lunak, likat, warna putih bau leak tapi tidak tengik, jika dileburkan menjadi cairan jernih dan kemudian dibiarkan, tidak terpisah air.
Bagian yang digunakan
:
Lemak dari rongga perut.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.




3. CERA ALBA

Nama Sinonim
:
Malam putih, White Bees Wax.
Nama hewan
:
Apis Mellifera (L.) dan species lain.
Keluarga
:
Apidae
Zat berkhasiat Utama/Isi
:
Mirisin (Mirisilpalmitat), terdapat pula asam serotinat, serasin (campuran parafin), asam melisinat, seril-alkohol.
Penggunaan
:
Bahan salap
Sediaan
:
Methylis Salicylatis unguentum (F.N), Unguentum Leniens
Pemerian
:
Zat pada lapisan tipis bening warna putih kekuningan, bau lemah.
Bagian yang digunakan
:
Malam dari sarang yang telah dibersihkan dan yang telah diputihkan.
Cara memperoleh
:
Dulu diputihkan secara dijemur dan bentuk pita-pita tipis. Sekarang dioksidir dengan hidrogenperosida, kalium permanganat atau benzoil-peroksida.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.
4. CERA FLAVA

Nama Sinonim
:
Malam kuning, Yellow Bees  wax, yellow wax, bees wax
Nama hewan asal
:
Apis Mellifera (L.)
Keluarga
:
Apidae
Zat berkhasiat Utama/Isi
:
Mirisin (=Mirisilpalmitat), serin atau asam serotinat, asam melisinat, mirisil-alkohol, hidrokarbon heptakosan dan hentrakontan.
Penggunaan
:
Bahan salep.
Sediaan
:
Oculentum Hydrargyri Oxydi Flavi (FOI)
Pemerian
:
Zat padat, jika dingin agak rapuh, jika hangat enjadi elastis, bekas patahan buram dan berbutir warna coklat kekuningan, bau enak seperti madu.
Bagian yang diambil
:
Malam yang telah dibersihkan dari sarang apis
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik

5. CETACEUM
Nama Sinonim
:
Setaseum, Spermaseti
Nama hewan asal
:
Physeter macrosephallus
Physeter catodon (L.) dan Hyperoodon rostratus (Miller)
Keluarga
:
Physeteridae
Zat berkhasiat Utama/isi
:
Setin ( = setilpalmitat ), setilstearat, setiloleat, setilaurat, setilmiristinat, dan setil alcohol.
Penggunaan
:
Bahan salap
Sediaan
:
Unguentum Leniens (Form. Nas).
Pemerian
:
Massa hablur bening, licin, warna putih mutiara, bau dan rasa lemah.
Bagian yang diambil
:
Malam padat murni yang diperoleh dari minyak lemak yang terdapat pada kepala, lemak dan badan ikan.
Cara memperoleh
:
Binatang menyusui ini kepalanya besar, bagian atas kepala berisi cairan yang setelah binatangnya mati, menjadi padat putih seperti bunga karang, merupakan campuran setaseum dan minyak lemak. Dengan perasan, pencucian dengan soda dan lain sebagainya diperoleh setaseum murni.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.


6. GELATINUM
Nama Sinonim
:
Gelatina
Zat berkhasiat utama
:
Glutina tersusun atas glikokol, leusin, prolin, asam glutamat, lisin, arginin, alanin, asam asparoginat, fenil-alanin, oksiprolin dan histidin.
Penggunaan
:
Bahan kapsul, salep, cairan transfusi.
Keterangan
:
Gelatina adalah protein yang diperoleh dari bahan kalogen.
Ada dua macam tipe gelatina yaitu :
Type A dengan titik iso-electric pada pH 7-9, Type B dengan titik iso-electric pada pH 4,7-5,0
Kwalitas dan sifat-sifat gelatina ditetapkan oleh perbandingan antara glutina dan khondrina yang terdapat padanya.
Gelatina makanan dapat dibuat dari 3 sumber utama, yaitu : tulang-tulang yang sudah bersih, kulit babi yang baru dibekukan, dan kulit sapi muda.
Tulang yang diolah dengan asam klorida menghasilkan garam kalsium yang larut dalam Osein.

Osein dan kulit sapi muda jika diolah dengan kapur, memberikan kolagen  kotor  yang setelah dimurnikan pada pH 5 – 6  menghasilkan gelatin tipe B.

Kulit babi yang diolah dengan asam klorida dan disari pada pH 3,5 – 5 akan menghasilkan lemak dan gelatin tipe A.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.

7. MEL DEPURATUM

Nama Sinonim
:
Madu murni
Nama hewan asal
:
Apis mellifera (L.)
Keluarga
:
Apidae
Zat berkhasiat Utama/Isi
:
Gula invert, saccharosa, dekstrin, abu, air, zat atsiri aromatik, asam semut (sedikit)
Penggunaan
:
Sebagai sumber hidrat arang yang mudah dicerna, reduktor dalam sediaan-sediaan ferro.
Pemerian
:
Cairan kental serupa sirup, bening, warna kuning muda sampai coklat kekuningan, rasa manis khas bau enak khas, jika dipanaskan diatas penangas air bau menjadi lebih kuat, tetapi tidak berubah.
Bagian yang diambil
:
Madu
Cara memperoleh
:
Madu yang diperoleh dari sarang apis ini, dimurnikan dengan pemanasan dibawah suhu 800, didiamkan, kotoran yang mengapung diambil, kemudian madu diencerkan dengan air secukupnya hingga bobot per ml memenuhi persyaratan.
Jenis-jenis
:
Di Mesir dan dari apis fasciata, di Senegel dari apis adamsonii di Afrika dari apis caffra dan apis scutella.
Di Madagaskar dari apis unicolor. Di India dari apis dorsata (apis indicata = apis florea).
Madu erhalus adalah madu yang diperoleh tanpa pemerasan tetapi dibiarkan mengalir dari sarang lebah, jika dipusingkan memberika madu yang paling jernih.
Virgin honey adalah madu yang diperoleh dari sarang yang belum perbah terbuka.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik

8. THYROIDUM

Nama Sinonim
:
Tiroida
Nama hewan asal
:
Serbuk kering dari kelenjar tiroid binatang menyusui, telah dibersihkan dari jaringan pengikat dan lemak.
Zat berkhasiat/isi
:
Tiroksin, triyodotironin, diyodotirosin, Mono yodo tirosin.
Persyaratan kadar
:
Kadar yodium yang terikat sebagai senyawa organik tidak kurang dari         0,17 % dan tidak lebih dari 0,20 %
Penggunaan
:
Pengobatan terhadap hipotiroidisme (kerdil dan myxoedema).
Sediaan
:
Thyroidi Compressi – F.I.
Merian
:
Serbuk warna kekuningan hingga coklat, bau lemah, mirip bau daging rasa asin.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.